Senin, 26 Maret 2012

K3 Pemakaian Komputer


A.    PENDAHULUAN
Saat ini manusia sudah sangat tergantung pada kemampuan komputer yang memang diciptakan untuk membantu aktivitas manusia. Komputer digunakan di kan­tor-kantor penting, di lembaga penelitian, di perguruan tinggi atau di perusahaan-perusahaan saja, dan rumah tangga sebagai pengganti sekretaris pribadi atau dalam rangka membantu meringankan tugas-tugas ibu rumah tangga antara lain dalam me­nentukan prioritas pengeluaran anggaran belanja, menentukan menu masakan hari ini, mencatat segala aktivitas yang perlu diingat dan sebagainya.
Walaupun sudah banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pemakaian kom­puter, namun belum banyak yang menyadari bahwa pemakaian komputer juga dapat menimbulkan masalah tersendiri. Masalah yang dimaksudkan adalah penyakit-pe­nya­kit akibat kerja yang disebabkan oleh pemakaian komputer, terutama bila bekerja dengan komputer dalam waktu yang lama secara terus menerus.

B.     POTENSI BAHAYA
Dalam melakukan pekerjaan dengan komputer, kita hampir selalu dalam po­si­si duduk dalam waktu lama. Posisi duduk yang salah dapat menyebabkan tulang dan otot kita mengalami kerusakan.
                    
Gambar 1. Posisi duduk yang salah                Gambar 2. Posisi duduk yang benar
Namun posisi duduk yang benarpun jika terlalu lama tanpa melakukan gera­kan yang berbeda juga dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan masalah-masalah lain. Masalah kesehatan yang mungkin muncul dalam penggunaan komputer antara lain :
a.       Sindrom pekerjaan yang berlebihan
Occupational overuse syndrome (OOS) adalah bentuk kolektif dari sekumpu­lan kondisi, termasuk luka, yang digolongkan sebagai ketidak­nyamanan atau rasa sa­kit pada otot, urat, dan jaringan lunak lain, dengan atau tanpa tanda fisik. Gejala OOS meliputi: (1) kelelahan; (2) ketidaknyamanan otot; (3) perasaan terbakar; (4) kekakuan; (5) rasa perih; (6) rasa sakit; (7) kelemahan; (8) mati rasa; (9) dan kese­mutan.
Setiap kasus OOS mempunyai potensi yang diklasifikasikan sebagai “bahaya serius” karena dapat menyebabkan luka yang mengakibatkan ketidakhadiran dalam bekerja dalam waktu lama dan kehilangan fungsi tubuh walaupun sementara. Hal ini berarti juga bahwa faktor resiko OOS harus dianggap sebagai bahaya penting. Faktor resiko OOS dapat berupa: (1) perencanaan komputer yang buruk; (2) organisasi kerja yang buruk; (3) pemilihan hardware dan software yang tidak sesuai; (4) pemilihan furniture yang tidak sesuai; (5) lingkungan komputer yang tidak sesuai; (6) tata letak yang buruk; (7) kurangnya pendidikan, pelatihan dan ketrampilan.
Salah satu atau lebih dari faktor tersebut muncul saat OOS terjadi. Namun OOS sangat individual, efeknya berbeda pada setiap orang. Kemungkinan ada hubu­ngan antara intensitas kerja, lama berhubungan, dan kondisi awal. Namun tidak mu­ngkin memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi pada seseorang. Hal ini berar­ti bahwa saat menilai seseorang, penilaian harus menyangkut situasi orang tersebut, misalnya aspek hidup di luar pekerjaan, seperti kerja sambilan, hobi, atau olahraga. Terkadang OOS dapat diperburuk oleh aktivitas tersebut.
b.      Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatan dapat menunjukkan gejala: (1) mata perih; (2) mata merah; (3) mata berair atau kering; (4) pandangan kabur; (5) mata terasa berat; (6) sakit kepala.Pengguna komputer cenderung memandang pada jarak dan sudut tetap. Biasanya titik fokus sekitar 60 cm. Hal ini memerlukan otot mata dalam bertahan pa­da titik fokus itu selama waktu yang lama. Seperti otot lainnya, otot mata juga perlu istirahat. Komputer tidak dapat bergerak seperti buku, sehingga mata yang harus ber­gerak sedikit agar pandangan jelas, sehingga sikap badan pengguna tetap. Faktor ini, mata, kepala, leher dan bahu yang tetap konstan pada posisi yang tetap dan titik pan­dang tetap, dianggap sebagai penyumbang utama gangguan penglihatan.
Beberapa studi ilmiah membandingkan penglihatan pengguna komputer dan pekerja kantor selama beberapa tahun. Studi memperlihatkan, dalam jangka panjang, penggunaan komputer tidak menyebabkan kemerosotan pandangan pengguna secara lebih cepat. Penyebab lain gangguan mata adalah: (1) kelainan penglihatan yang ti­dak tepat; (2) kacamata yang tidak sesuai; (3) pemilihan dan desain furniture kantor yang buruk; (4) pencahayaan yang tidak memadai.
Gejala tersebut dapat juga dihasilkan dari perubahan cara mata menghasilkan air mata pada permukaan mata, mungkin akibat panas yang berlebihan atau kelemba­ban rendah. Ada dugaan gangguan mata juga disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet yang berasal dari layar monitor, namun hal ini dibantah oleh beberapa ahli karena jumlahnya masih di bawah standar keselamatan dan kesehatan kerja. Gangguan mata sebenarnya adalah kelelahan mata (asthenopia) yang bisa diatasi dengan istirahat.
c.       Stres
Stres adalah reaksi seseorang terhadap tekanan internal dan/atau eksternal. Stres, sakit otot dan gangguan penglihatan muncul dari kerja komputer yang tidak tepat. Alasan khusus pengguna komputer mengalami stres akibat pekerjaan berhubu­ngan dengan intensitas kerja yang dapat dicapai komputer, isolasi sosial, reaksi per­so­nal terhadap kerja komputer dan kesalahan melakukan istirahat.
Aspek khusus pada kerja komputer adalah karena dapat dilakukan dalam waktu panjang tanpa henti. Terkadang orang harus mengejar deadline atau terpenga­ruh dengan pekerjaan yang mereka lakukan, dan tidak dapat atau lupa untuk berhenti.
Terkadang sifat pekerjaan dengan komputer adalah “terpisah”. Ketiadaan in­teraksi dalam tempat kerja dapat meningkatkan stres. Semua faktor itu menunjukkan kebutuhan untuk memperhatikan desain tugas komputer.
d.      Photogenic epilepsy
Photogenic epilepsy adalah kondisi yang jarang terjadi, yang mempengaruhi satu dari 4000-8000 orang. Orang yang rentan dengan hal ini dapat mengalami sera­ngan epilepsi yang dipicu oleh cahaya yang memancar atau berkelip-kelip. Mereka yang dapat mengalaminya tergantung pada sejumlah factor, seperti jenis kelamin, usia, frekuensi kedipan, intensitas dan ukuran sumber. Usia awal kondisi ini sekitar 12 tahun, dan wanita dua kali mudah terkena dibanding pria. Jadi sepertinya banyak orang yang dapat terkena serangan epilepsi harus mengetahui resiko pada saat mere­ka mulai menggunakan komputer. Brightness yang relatif rendah pada layer, dan ukuran kecil membuat kesempatan serangan selama kerja komputer sangat tidak mungkin.
e.       Masalah kulit
Masalah kulit pada pengguna komputer dilaporkan meningkat. Penelitian il­mi­ah tentang infeksi kulit dan masalah kulit lain yang dialami oleh pengguna kompu­ter tidak menunjukkan pola yang konsisten yang berhubungan dengan penggunaan komputer. Meskipun sejumlah teori telah dikembangkan, para ahli setuju bahwa be­lum ada penjelasan meyakinkan mengapa infeksi kulit dapat terjadi lebih sering pada pengguna komputer, terlepas dari kecenderungan komputer menyebabkan udara ke­ring dan membuat medan statis. Masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut.
f.       Masalah kesehatan yang berhubungan dengan medan elektromagnetik
Hubungan antara kondisi di atas dan penggunaan komputer relatif jelas. Ba­nyak kesulitan dalam memecahkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan medan listrik dan magnet akibat monitor. Dari kedua medan itu, banyak yang setuju bahwa pertanyaan yang ada hanya menyangkut medan magnet. Banyak studi ilmiah dilakukan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan “Apakah medan magnet pada komputer menyebabkan bahaya bagi kesehatan?” Kebanyakan menunjukkan tidak ada hubungan antara komputer dengan kesehatan.
Pengarang publikasi terbaru yang dihasilkan oleh ILO meninjau hasil dari studi ini dan membuat pernyataan berikut :
“Kesimpulannya, berdasarkan pengetahuan biomedis yang ada, tidak ada ba­haya kesehatan yang berhubungan dengan radiasi atau medan dari komputer. Jadi tidak ada dasar ilmiah untuk membenarkan perlindungan atau pengawa­san radiasi bagi komputer. Namun, karena banyak orang yang tercakup dalam kerja komputer, maka penting ,emcapai pengetahuan lebih lanjut pada bidang tertentu dimana pengetahuan kita masih belum lengkap.”

Dokumen membahas dua bidang yang termasuk kategori pengetahuan yang tidak lengkap: gangguan kulit dan kemungkinan interaksi antara system biologis dan medan magnet frekuensi rendah. Dengan informasi ini, seharusnya tidak ada masalah tentang medan magnet dan listrik akibat komputer. Namun dengan adanya “pengeta­huan tidak lengkap”, akan bijaksana menjamin bahwa medan itu telah diminimalisir. 
Kuat medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh monitor berada dalam orde 0,15 mikroTesla, masih di bawah standar. Tidak ada bukti konsisten dari studi ilmiah bahwa kerja komputer oleh wanita hamil dapat menyebabkan keguguran. Mi­nat akan topik ini diawali saat empat pengguna yang sedang hamil di kantor surat ka­bar di Toronto yang mengalami keguguran sesaat setelah perkenalan komputer. Ka­rena insiden itu, banyak studi yang dilakukan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan komputer dengan wanita hamil dan bayinya. Hanya ada dua studi yang menemukan hubungan yang signifikan, namun pemeriksaan data yang ditampilkan menunjukkan tidak ada bukti hubungan sebab akibat antara penggunaan komputer dan keguguran.
-          Kelainan janin
Sejalan dengan pertanyaan tentang keguguran, pertanyaan tentang apakah bayi dengan cacat lahir dari pengguna komputer adalah hasil dari penggunaan kompu­ter, telah dipelajari dalam sejumlah studi besar. Mereka tidak menyatakan ada hu­bungan antara penggunaan komputer dengan hasil tersebut.
-          Efek lain medan elektromagnetik pada kesehatan
Studi dilakukan untuk mencari hubungan antara efek kesehatan seperti kanker otak dan leukemia yang disebabkan oleh komputer. Sekali lagi, tidak ada bukti epidemilogis konsisten bahwa ada hubungan.
Kuat medan yang dialami oleh pengguna komputer lebih kecil dari yang di­alami kelompok lain dimana ada bukti yang lebih meyakinkan mengenai adanya hu­bungan.

C.    LANGKAH-LANGKAH MENGATASI
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pekerjaan de­ngan komputer agar nyaman dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Langkah-langkah tersebut antara lain :
  1. Pemilihan komponen komputer, terutama monitor, keyboard dan mouse de­ngan tepat.
  2. Desain tempat kerja yang nyaman, dengan memperhatikan faktor ergonomis meja, kursi dan pengaturan kondisi kerja
  3. Lingkungan kerja yang nyaman dan sehat, misalnya masalah pencahayaan
  4. Organisasi kerja yang baik
  5. Olahraga

a.      Desain perangkat komputer
Bab ini menampilkan rekomendasi untuk tiga bagian kerja VDU yang paling umum, monitor, keyboard dan mouse. Monitor, keyboard dan mouse sebaiknya me­menuhi standar ISO 9241, atau standar serupa yang menyediakan standar yang sama atau lebih baik dari standar perlindungan kesehatan.
Monitor
Rekomendasi untuk monitor berdasarkan aspek-aspek :
-       visual
Gambar di layar harus mudah dibaca oleh orang yang menggunakannya, yaitu;
§  brightness dan kontras tampilan harus dapat diatur
§  gambar harus tajam dan jelas
§  tampilan tidak boleh nampak berkedip
§  karakter yang nampak di layar harus mudah dibaca
§  monitor harus mempunyai perlindungan implosion
§  harus ada ketentuan membersihkan monitor
§  menyadari bahwa beberapa kombinasi warna layar lebih baik daripada yang lain
-       kemudahan diatur secara fisik
Untuk memastikan postur tubuh dan pandangan yang nyaman, posisi monitor ha­rus dapat diputar dan diatur tinggi, jarak mata-layar, dan dimiringkan. Jika ada beberapa orang yang menggunakan sebuah monitor, pengaturannya berbeda de­ngan pengguna tunggal.
1.      Monitor harus mempunyai mekanisme yang memungkinkan monitor dimi­ring­kan. Kisaran pengaturan yang disarankan adalah -5 sampai 15o, karena memungkinkan garis pandang berada pada sudut yangtepat dengan permu­kaan layar.
Gambar 3. Posisi Monitor
2.      Harus memungkinkan memutar layar monitor hingga jangkauan sekitar 45o.
Gambar 4. Jangkauan layar
3.      Jarak layar dengan mata harus dapat diatur agar nyaman. Jangkauan yang di­sarankan adalah 45-80 cm, yaitu sepanjang lengan. Konsekuensinya, jarak dari sisi depan meja ke layar harus dapat diatur sekitar 40-70 cm.
4.      Tinggi monitor harus dapat diatur untuk menyesuaikan dengan posisi duduk pengguna. Jika monitor terlalu rendah, akan terjadi ketidaknyamanan karena kepala terlalu menunduk. Sedangkan jika monitor terlalu tinggi, kepala akan terlalu miring ke belakang. Jadi pengaturan tinggi monitor yang sesuai harus disediakan sehingga bila seseorang merasa tidak nyaman, ia dapat mencari tinggi yang dapat meringankannya. Sebagai panduan, gunakan sudut pandang layar antara 10-30o di bawah garis horisontal pandangan ke pusat layar. Un­tuk mencapainya anda harus dapat menempatkan monitor langsung di atas meja, dan dapat mengaturnya ke atas sehingga pusat layar adalah 35 cm di atas meja. Layar monitor dapat ditaruh di bawah meja, selama ada ketentuan untuk menempatkan kembali layar lebih tinggi (yaitu di atas meja) untuk me­menuhi orang yang mengalami ketidaknyamanan pada leher akibat sudut pan­dang yang curam, dan selama aspek lain dalam pengaturan ini masih sesuai dengan kesehatan dan keselamatan.
5.      Monitor komputer harus dapat dipindah-pindah dengan mudah
6.      Pendukung komputer lain harus stabil, untuk keamanan.
-       medan listrik dan magnetik
Semua peralatan kantor yang berdaya listrik, termasuk komputer, akan mem­bang­kitkan medan magnet. Dalam sebuah dokumen teknis Swedia, direkomen­dasikan bahwa nilai medan listrik dan magnet pada komputer tidak lebih besar dari peralatan kantor lain. Nilai maksimum untuk kuat medanmagnet adalah 0,25 mikro Tesla, diukur 50 cm dari monitor. Kebanyakan monitor yang ada saat ini telah memenuhi rekomendasi ini.
Kebanyakan komputer baru mempunyai keyboard dan layar yang terpisah dan dapat diatur yang memungkinkan mereka diletakkan sesuai dengan pekerja. Hal ini penting karena pengguna komputer menghabiskan waktunya dengan melihat la­yar. Layar harus mempunyai kontrol untuk keterangan (brightness). Layar yang da­pat berputar secara horisontal dan dimiringkan secara vertikan memudahlkan peng­guna memilih sudut pandang optimum.
Garis layar teratas tidak boleh lebih tinggi dari mata. Layar dan penahan do­kumen harus berjarak sama dari mata (untuk mencegah perubahan fokus) dan cukup dekat sehingga pengguna dapat melihat satu dengan yang lain tanpa pergerakan leher atau punggung yang berlebihan. Mereka yang menggunakan kacamata bifocal ka­dang harus memiringkan belakang kepala untuk membaca melalui bagian bawah lensa. Mereka jangan memiringkan belakang kepalanya dengan merendahkan tampi­lan atau menggunakan kacamata lensa tunggal saat menggunakan komputer.
Jarak pandang yang disarankan bagi komputer antara 45-60 cm. Terhadap ja­rak ini harus ditambahkan kedalaman tampilan itu sendiri. Beberapa layar mempu­nyai kedalaman 50 cm. Hal terbaik untuk mengatasinya, daripada menambah kedala­man meja, adalah memasang peluas keyboard atau nampan di bawah meja. Pertimba­ngan lain dalam memilih layar adalah harus mudah dibaca, termasuk ukuran dan de­sain simbol, kontras dan ketajaman.
Keyboard.
Keyboard harus mempunyai sifat-sifat berikut :
  1. keyboard harus terpisah dari monitor
  2. keyboard harus tipis, sekiitar 3 cm atau kurang
  3. kemiringan harus dapat diatur, sekitar 0-15o.
  4. pantulan pada kunci harus rendah, untuk mencegah pantulan dari lampu atas
  5. warna harus netral
  6. harus ada mekanisme umpan balik untuk menunjukkan bahwa penekanan kunci berhasil
Keyboard harus mudah dilepas dan mudah diatur untuk memastikan posisi, sudut dan kenyamanan yang tepat bagi pengguna. Permukaan kerja yang lebih ren­dah daripada umumnya diperlukan untuk menjaga lengan pengguna dalam posisi yang nyaman. Hal ini dapat dilakukan dengan memasang peluas keyboard atau nam­pan. Ketebalan dan kemiringan keyboard sangat penting dalam menentukan tinggi yang diinginkan.
Posisi kerja yang diinginkan bagi kebanyakan pengguna keyboard adalah de­ngan lengan bawah paralel dengan lantai dan siku di samping, yang memungkinkan telapak tangan bergerak dengan mudah pada keyboard. Pergelangan tangan harus se­garis dengan lengan bawah. Sandaran pergelangan tangan yang empuk dan mudah dilepas pada keyboard dapat membantu menjaga pergelangan dan telapak tangan pengguna dalam posisi lurus saat menggunakan keyboard.
Gambar 5. Posisi Tangan Saat Bekerja dengan Keyboard
Mouse
Mouse harus mempunyai sifat-sifat berikut :
  1. ukuran dan desain mouse tidak boleh membuat tangan kram saat menggeng­gamnya
  2. tombol pada mouse harus diletakkan agar tidak membuat jari dan tangan kram
  3. permukaan  yang mendukung mouse dan keyboard harus datar dan berada pa­da level yang sama
  4. perbandingan kontrol/respons pergerakan mouse dengan pergerakan kursor pada layar harus dapat diatur, baik melalui software mouse maupun hardware.
  5. tekanan yang diperlukan untuk mengklik tombol tidak boleh terlalu besar sampai melelahkan saat digunakan terus menerus, ataupun terlalu kecil se­hingga terlalu mudah diaktifkan.
  6. Harus memungkinkan mengubah posisi mouse dan pad sehingga variasi posi­si lengan dapat dilakukan
  7. mouse harus dapat dirawat, sehingga jika pergerakan kursor menjadi kacau, akan dapat diperbaiki.
Mouse harus diletakkan di sisi pengguna dengan lengan dekat dengan tubuh, serta telapak dan lengan bawah tetap dalam garis lurus. Lengan atas tidak boleh di­angkat saat menggunakan mouse. Permukaan atas pergelangan harus datar, tidak mi­ring. Mouse pad dapat digunakan untuk menjaga pergelangan tangan tetap lurus.
Gambar 6. Posisi Memegang Mouse

Komputer Portabel
Masalah khusus mungkin berhubungan dengan penggunaan laptop dan note­book. Mereka didesain untuk mudah dibawa dan digunakan di lapangan. Namun me­reka digunakan di lokasi kaku, furniture yang tidak sesuai dan karakteristik lingku­ngan yang buruk.
Masalah khusus dalam penggunaan jangka panjang karena monitor dan kay­board tidak dapat dipisahkan. Itu berarti tidak mungkin memperoleh hubungan yang nyaman antara mata-layar dan tangan-keyboard. Selain itu, banyak keyboard laptop yang lebih kecil dari keyboard konvensional, dan kualitas tampilan membuat layar sulit dibaca dibandingkan monitor CRT konvensional.
Ciri-ciri laptop yang disarankan:
  1. keyboard yang mudah dilepas, atau kemampuan untuk menyambung laptop dengan monitor konvensional
  2. karakteristik keyboard no 2, 3, 4, 5, dan 6
  3. tampilan positif (huruf gelap pada background terang) untuk meningkatkan kemampuan membaca
  4. cukup ringan dan tahan lama untuk dibawa tanpa tekanan yang tidak perlu
b.      Desain perangkat kerja
Desain yang nyaman akan mengurangi gangguan penglihatan dan otot tubuh yang berkaitan dengan komputer dengan cara :
-       memastikan bahwa pengguna mempunyai posisi duduk yang nyaman dan cukup fleksibel untuk mencapai, menggunakan dan mengamati layar, keybo­ard dan dokumen.
-       Menyediakan pendukung sikap badan untuk penggung, lengan, dan kaki yang disesuaikan dengan layar dan keyboard.
-       Memastikan meja komputer dapat diatur secara vertikal untuk membantu pe­ngaturan layar dan keyboard.
-       Memastikan tinggi kursi dan pendukung punggung bagian bawah
-       Memastikan penggunaan penahan dokumen agar posisi pengguna dalam me­lihat bahan tidak membuat mata, leher, bahu dan otot belakang tegang.
Jenis tugas yang dilakukan pada komputer juga mempengaruhi kelelahan. Dalam merancang perangkat kerja, jenis tugas yang dilakukan harus dipertimbang­kan saat menentukan penempatan layar dan keyboard. Misalnya, jika pekerjaan me­merlukan pengguna sering melihat dokumen daripada layar, maka dokumen harus diletakkan di depan pengguna dan layar di samping.
Pekerja harus mempunyai tempat kerja yang memadai untuk menampilkan tugas yang diperlukan pekerjaan. Ukuran tubuh setiap individu harus dipertimbang­kan dan akan mempengaruhi desain perangkat kerja.
Secara umum, perangkat kerja komputer harus menyediakan sebisa mungkin sifat dapat diatur. Juga, ruang yang cukup bagi kaki harus disediakan agar pekerja dapat melemaskan kaki setelah duduk dengan posisi tetap dalam waktu lama.
Furniture kantor harus memungkinkan operator bekerja dengan nyaman dan efisien untuk beragam tugas yang harus mereka kerjakan. Untuk memastikannya, pertimbangkan interaksi antar komponen kerja, penyesuaian fisik antara pemakai dan tempat kerja, serta berbagai sikap tubuh yang sehat. Rekomendasi tentang furniture kantor antara lain menyang­kut meja kantor, kursi, sandaran kaki dan penahan dokumen.

Meja
Kursi adalah perlengkapan yang terdekat berhubungan dengan pemakai kom­puter. Namun meja memainkan peran penting dalam menentukan sikap badan, se­hingga penting untuk diperhatikan.
Rekomendasi untuk meja adalah :
  1. Tinggi meja harus dapat diatur untuk menyediakan kenyamanan pema­kai
  2. Meja harus setipis mungkin, 26-30 mm.
  3. Bagian atas meja harus cukup lebar (dari depan ke belakang) untuk berisi se­mua perangkat komputer dan memungkinkan sikap tubuh yang baik, biasanya sekitar 80-90 cm.
  4. Harus ada ruang bagi kaki di bawah meja, dengan lbr 80 cm dan pj 45 cm.
  5. Bagian atas meja harus cukup lebar, minimal 120 cm jika hanya untuk kom­puter dan 150 cm jika ada komponen lain.
  6. Meja harus stabil dan kuat.
  7. Pengontrol meja harus ditandai fungsi dan arahnya, dan pengoperasiaannya tidak berisik. Juga didesain sedemikian sehingga tidak menimbulkan luka, ke­rusakan pada pakaian, atau kesalahan operasi.
  8. Sisi atas, bawah dan pojok meja harus membulat untuk mencegah luka
  9. Permukaan meja harus berwarna netral, terang dan tidak memantul
  10. Ada ruang sekitar 10 cm pada sisi depan meja untuk meletakkan pergelangan tangan.
  11. Ada cukup ruang untuk mouse
Gambar 7. Meja

Kursi
Kursi merupakan faktor penting dalam mencegah sakit pada punggung dalam memperbaiki performa pekerja di kantor. Karena kebanyakan pekerja kantor meng­ha­biskan waktunya dengan duduk, maka desain kursi yang nyaman dan dapat diatur sangatlah penting. Semua pengaturan harus mudah dilakukan dari posisi duduk. Kur­si komputer harus dapat diatur agar pemakai lain juga nyaman dan memungkinkan beragam sikap tubuh. Rekomendasi untuk kursi adalah
  1. Lebar kursi harus cukup nyaman bagi kaki dan punggung. Lebar yang disa­rankan adalah 38-48 cm.
  2. Dudukan harus cukup luas, minimal yangdisarankan adalah 45 cm.
  3. Kursi harus dapat diatur tinggi, sudut dan tinggi sandaran belakang. Pengon­trol harus dapat dioperasikan dengan mudah sambil duduk.
  4. Tinggi kursi harus menyesuaikan dengan pemakai komputer. Tinggi antara 37-52 cm diperlukan untuk mengakomodasi beberapa orang dengan tinggi berbeda.
  5. Tinggi sandaran belakang (jarak antara dudukan dengan titik pusat sandaran) harus dapat diatur, antara 17-25 cm.
  6. Sudut sandaran harus dapat diatur untuk menyesuaikan dengan pemakai. Su­dut yang direkomendasikan sekitar 85-115o dari horisontal.
  7. Ada beberapa pendapat ahli tentang sudut dudukan optimum. Beberapa me­ngatakan bahwa sudut dudukan harus sedikit miring untuk mendorong bagian punggung ke sandaran. Pendapat lain mengatakan tidak perlu. Kursi yang ideal memungkinkan pemakainya menemukan posisinya sendiri yang terasa nyaman.
  8. Sisi depan dudukan tidak boleh mengganggu paha dan betis
  9. Kursi harus dapat diputar hingga 360o.
  10. Sandaran belakang tidak boleh mengganggu siku. Lebar yang disarankan ada­lah 28-40 cm.
  11. Sandaran siku tidak boleh terlalu dekat atau terlalu tinggi agar tidak meng­ganggu siku.
  12. Alas duduk harus cukup empuk dan nyaman, namun cukup kuat mendukung berbagai sikap tubuh. Kainnya harus mampu mengurangi panas dan keringat.
  13. Desain kursi tidak boleh ada sisi yang tajam.
  14. Kursi harus stabil, sebaiknya ada 5 titik pendukung dasar.
  15. Kursi harus dapat bergerak dengan mudah di atas karpet, namun tidak terlalu mudah di lantai yang keras.
Gambar 8. Kursi
Beberapa kriteria lain mengenai kursi adalah:
-       Tinggi kursi.
Saat pekerja menghabiskan 6-8 jam dalam kursi, tinggi kursi dan permukaan ker­ja sangat penting. Ukuran tubuh manusia yang menjadi titik awal dalam menen­tukan tinggi kursi yang tepat adalat tinggi “popliteal”, yaitu tinggi dari lantai ke titik lipatan lutut belakang. Tinggi kursi tepat jika seluruh telapak kaki berada di lantai atau sandaran kaki dan lutut belakang sedikit lebih tinggi dari dudukan kur­si, karena akan memungkinkan sirkulasi darah pada kaki lancar.
-       Desain dudukan.
Ukuran dan bentuk adalah dua faktor dalam mempertimbangkan desain dudukan kursi. Dudukan harus sedikit melengkung dengan alas empuk, bulat, atau sisi “air terjun”. Hal ini akan membantu distribusi berat dan mencegah selip pada kursi. Sudut dudukan juga harus dipertimbangkan. Beberapa pilihan termasuk dudukan yang sedikit landai pada punggung atau yang mempunyai kemiringan ke depan dapat mengurangi tekanan pada bagian bawah.
-       Tangan kursi.
Tangan kursi harus cukup rendah dan pendek agar tepat di bawah permukaan kerja untuk memungkinkan pengguna cukup dekat dengan permukaan kerja. Kur­si dapat dipilih yang mempunyai tangan kursi yang dapat diatur.
-       Sandaran belakang.
Sandaran yang sesuai harus dapat mendukung sekuruh punggung termasuk bagi­an bawah. Dudukan dan sandaran kursi harus mendukung sikap badan yang nya­man yang memungkinkan variasi posisi duduk. Sudut sandaran dan tinggi kursi harus dapat diatur dengan mudah.
c.       Lingkungan kantor
Aspek fisik lingkungan kantor mencakup :
Ruang
Setiap pengguna VDU harus mempunyai cukup ruang untuk mengerjakan tugas dengan aman. Jumlah ruang yang diperlukan tergantung jenis tugas dan pera­latan yang digunakan. Kriteria lain mencakup kebutuhan pergerakan, seperti akses dengan peralatan kerja dan kebutuhan membuka laci meja dan lemari dokumen
Rumah Tangga
Rumah tangga yang baik adalah pelaksanaan kesehatan dan keselamatan stan­dar. Dalam kantor dimana VDU digunakan, itu berarti menjaga lantai bersih dan aman. Laci pada lemari dan meja harus tertutup, untuk mencegah benturan. Laci yang berat, jika terbuka, dapat menyebabkan lemari tidak seimbang. Pengkabelan komputer harus ditata agar tidak membahayakan orang lewat.
Kenyamanan Udara, Termasuk Suhu dan Kelembaban
Suhu kamar, kelembaban, kecepatan pergerakan udara, dan sumber radiasi panas dapat mempengaruhi kenyamanan suhu. Suhu yang nyaman berkisar 17-22oC, tergantung musim. Kelembaban sedang (45-75%), pergerakan udara sedang (0,01-0,02 m/s) dan udara “murni” (10 liter/orang/detik dalam kantor normal) juga disaran­kan. Kualitas lingkungan termal berhubungan dengan kenyamanan.
Ventilasi
Orang langsung bereaksi saat mereka merasa udara sesak, pengap, atau terpo­lusi. Reaksinya berupa ketidakpuasan dengan lingkungan. Sumber polusi dalam ge­dung bisa dari dalam, luar atau struktural. Manusia melepas polusi dengan jumlah terbesar, dalam bentuk zat metan, karbondioksida, amonia dan hidrogen sulfida. Me­sin dan perabot kantor, seperti fotokopi dan printer laser, karpet, wall paper, papan partikel, dan benda pembersih dapat memancarkan sejumlah zat seperti ozon, formal­dehyde, dan uap pelarut. Asap rokok juga menimbulkan masalah.
Ventilasi alami atau mekanik diperlukan untuk menghilangkan semua zat itu.
Kebisingan
Printer, terutama dot matrik, dan kipas angin merupakan sumber utama kebi­singan pada VDU. Bising ini, yang dapat mencapai level yang merusak atau meng­ganggu, dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas.
Tekanan stres dapat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis bising dalam kantor. Pada kebanyakan kasus, bising dalam kantor tidak mungkin mencapai tingkat yang mengganggu pendengaran, namun ada beberapa laporan bahwa level bising dalam kantor mencapai 85 dBA.Selain itu bising juga berasal dari percakapan dan telepon.
Metode standar untuk mengurangi bising :
-       bantalan di bawah mesin
-       menutupi mesin yang berisik dengan penutup akustik
-       karpet pada lantai
-       plafon kedap udara
-       penggantian, isolasi atau relokasi peralatan yang berisik
-       kondisi visual, cahaya dan dekorasi
Gambar 9. Posisi lampu dan sumber cahaya
Lampu harus diatur agar tidak bersinar langsung ke mata saat operator kom­puter melihat ke layar. Selain itu, lampu harus memadai bagi operator melihat teks dan layar, namun tidak terlalu terang yang dapat menyebabkan silau atau ketidaknya­manan.
Ada beberapa faktor pencahayaan dasar yang harus dikontrol untuk menye­diakan penerangan kantor yang sesuai dan mengurangi mata tegang :
1.      Kuantitas
Pada kebanyakan kantor, perlengkapan lampu dan siang hari menyediakan penerangan untuk permukaan kerja (yaitu 50-100 kaki-candela). Penerangan tinggi akan “merusak” gambar pada layar, sehingga, jika memungkinkan, dimana VDT di­gunakan, level penerangan harus lebih rendah (sekitar 28-50 kaki-candela)
2.      Kontras
Kontras adalah perbedaan antara cahaya atau keterangan antara dua area. Un­tuk mencegah beban penglihatan karena cahaya pengganti dan area gelap, perbedaan dalam penerangan antara layar VDT, permukaan horisontal kerja dan area sekitar ha­rus dikurangi. Banyak tugas yang berhubungan dengan VDT tidak memerlukan keta­jaman penglihatan, sehingga lampu diffuse (menyebar) atau tidak langsung sudah sesuai. Keuntungan lampu ini berganda, yaitu cenderung sumber silau lebih sedikit dan kontras yang dibuat oleh bentuk obyek cenderung “lebih lembut”. Hasilnya, da­lam intensitas penerangan, bidang penglihatan lebih seragam.
3.      Cahaya yang menyilaukan
Glare biasanya didefinisikan sebagai cahaya yang terang, tidak nyaman, dan tajam. Cahaya yang demikian tergantung intensitas, ukuran, sudut datang, dan kede­katan sumber dengan penglihatan. Glare disebabkan oleh sumber cahaya langsung dalam bidang pandang (misalnya jendela), atau cahaya pantulan dari permukaan meng­kilap (misalnya keyboard) atau pantulan yang lebih menyebar yang dapat me­ngurangi kontras (misalnya cahaya yang tidak sesuai). Akibatnya gangguang, keti­dak­nyamanan, atau kerusakan penglihatan. Untuk mengurangi pantulan dari tembok dan permukaan kerja sekitar layar, area tersebut harus dicat dengan warna medium dan tidak memantul. Perangkat kerja dan lampu harus diatur untukmencegah pan­tulan yang menyilaukan pada layar aatu permukaan sekitar.
Dalam banyak kasus, re-orientasi perangkat kerja dapat membantu menghi­langkan sumber silau dari penglihatan. Permukaan layar harus berada pada sudut yang tepat terhadap jendela dan sumber cahaya. Perhatian harus diberikan, khusus­nya jika komputer dipasang dalam jarak 6 meter dari jendela, untuk memastikan ada beberapa metode mencegah sinar matahari, seperti tirai.
Filter yang ditambahkan langsung pada permukaan layar dapat membantu mengurangi silau. Dua jenis filter yaitu filter dengan kerapatan alami (natural den­sity), yang menyebarkan cahaya agar tidak memantul ke layar, dan filter lubang mi­kro (micromesh), yang tidak hanya menyebarkan cahaya namun juga menyerap ca­haya yang dipantulkan dari permukaan layar dengan jaring serat nilon. Filter adalah solusi terakhir karena dapat mengurangi kemampuan pandang layar. Filter juga harus dibersihkan secara teratur.
d.      Organisasi Pelaksanaan kerja
Mengoperasikan komputer, seperti bentuk kerja fisik dan mental lainnya, da­pat menyebabkan kelelahan penglihatan, otot atau mental. Istirahat sejenak, seperti yang disarankan NIOSH untuk mengurangi kelelahan, sangat diperlukan. Pekerjaan harus didesain agar pekerja dapat memvariasikan tugas komputer dengan non-kom­puter. Kemudian, hubungan kerja yang terbuka dan positif antara pekerja dan mana­jer seperti mengikutkan pekerja dalam keputusan dan pelaksanaan desain ruang kerja dapat menjadi faktor dalam mengurangi tekanan dan gangguan otot.
Seperti halnya komponen komputer dan aspek fisik lingkungan, cara anda mengorganisir kerja dapat mempengaruhi kesehatan. Langkah-langkah dalam beker­ja serta beragam dan sifat tugas dapat berubah jika ada teknologi baru yang diperke­nalkan. Perubahan itu bisa dramatis, bisa juga dalam jangka waktu tertentu, karena orang masih mempelajari kemungkinan teknologi baru.
Spesifikasi tugas :
  1. Sediakan job description yang jelas dan spesifikasi hasil
Job description dan spesifikasi hasil yang jelas dapat menghilangkan ketidak­pastian, mengklarifikasi tujuan dan memahami tugas, sehingga mengurangi tekanan.
  1. Pertimbangkan sifat tugas dan pekerjaan
Tugas yang monoton, terlalu spesialis dan kurang variasi adalah faktor poten­sial yang dapat mengurangi kesehatan. Pertimbangkan rotasi kerja.
  1. Buat jalur laporan yang jelas
Pastikan setiap operator hanya mempunyai satu pengawas, jika memungkin­kan. Jika seseorang mempunyai lebih dari satu pengawas, buatlah sistem yang menghalangi tekanan pada orang tersebut dari potensi deadline atau konflik lain.
  1. Lakukan penjadwalan kerja untuk mencegah stres akibat deadline
Jika pekerjaan normal direncanakan agar tidak terjadi deadline, orang akan da­pat bekerja lebih keras saat ada deadline.
  1. Antisipasi beban kerja puncak
Saat masa mengendur, persiapkan pekerjaan untuk waktu saat deadline.
  1. Diskusikan beban kerja dengan staf lain
Sistem bonus dan lembur adalah dua bidang perhatian, karena cenderung me­ningkatkan jumlah kerja yang dilakukan operator. Hal ini dapat meningkat­kan masalah kesehatan. Diskusikan dan setujui beban kerja dengan staf lain dapat mengurangi masalah tersebut.
  1. Lihat situasi saat ada staf yang tidak hadir
Jika ada staf yang sakit atau bepergian, beban ekstra diletakkan pada staf la­innya. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan ketidaknyamanan.
  1. Tingkatkan kecepatan secara teratur saat memulai suatu pekerjaan
Jika seseorang menghadapi pekerjaan baru atau baru kembali bekerja setelah absen (libur atau sakit), peningkatan secara teratur hingga kecepatan normal sangat disarankan
  1. Diskusikan pelaksanaan monitoring kerja dengan staf lain
Monitoring kerja, termasuk secara elektronik, adalah bagian dari pelaksanaan bisnis. Banyak orang ingin mengetahui seberapa jauh hasil yang mereka ca­pai, namun harus diingat setiap orang berbeda kemampuannya dalam melak­sanakan tugas. Jika ada staf yang merasa monitoring kerja sebagai alat disi­pllin, ia akan merasa dirugikan. Jika anda berkomunikasi secara terbuka dan jelas tentang monitoring ini, anda dapat mengurangi tekanan yang mungkin dihasilkan dari pelaksanaan hal ini.
  1. Sediakan kesempatan untuk istirahat
Menjauh sejenak dari komputer dapat mencegah kelelahan. Agar efektif, isti­rahat harus singkat dan teratur, dan dilakukan sebelum kelelahan. Jika peker­jaan memerlukan konsentrasi tinggi, istirahat 10 menit setiap jam sudah me­madai. Untuk mencegah ketidaknyamanan fisik (sakit pada otot), jeda lebih disarankan. Saat istirahat, usahakan menjauh sepenuhnya dari kerja kompu­ter. Bisa dilakukan olahraga atau tugas lain, dan idealnya ada kesempatan un­tuk bergerak.
  1. Sediakan jeda
Jeda adalah istirahat singkat untuk relaksasi otot, membangun ritme kerja, berhenti 5-10 detik setiap tiga menit. Istirahat seperti ini hanya membutuhkan sedikit waktu namun menambah produktivitas keseluruhan
  1. Pastikan jumlah pekerja mencukupi
Hal ini merupakan faktor penting saat perusahaan mengurangi jumlah karya­wan.
  1. Pertimbangkan pekerja yang hamil
Kenyamanan pekerja hamil harus dipertimbangkan.
e.       Olahraga
Olahraga dilakukan untuk mengurangi tekanan otot dan mata tegang. Latihan setiap hari bukanlah pengganti peralatan kerja yang nyaman, atau menyembuhkan ra­sa sakit atau ketidaknyamanan yang telah terjadi. Namun dapat mengurangi tekanan otot dan mata tegang.
Latihan berikut membutuhkan 5 menit. Ulangi 3-5 kali. Anda dapat melaku­kan semuanya atau memilih yang berguna bagi tubuh anda.
 
Mata
-       Pejamkan mata, tutup dengan telapak tangan. Istirahatkan siku di meja dan ambil nafas dalam-dalam selama 1 menit.
-       Palingkan muka dari layar komputer dan fokuskan pada obyek yang jauh.
-       Lihat ke atas, bawah, samping kanan dan kiri tanpa menggerak­kan kepala.
 
Leher
-       Gerakkan kepala ke belakang sejauh mungkin, kemudian ke de­pan. Lakukan tiga kali.
-       Angkat bahu, tahan sampai hitungan ketiga, kemudian turunkan. Putar bahu ke belakang dengan lengan rileks di samping. Ulangi tiga kali.
 
Bahu
-     Tekan bahu bersama-sama dengan siku terangkat.dari tubuh. Ba­yangkan ada pensil di antara bahu yang anda jepit, kemudian lepaskan
 
Punggung
-       Tahan lengan lurus ke depan dan ukurkan. Angkat lengan ke atas dan ukurkan.
-       Duduk rileks, kaki pada lantai. Bayangkan ada kabel yang dile­takkan di atas kepala dan menarikmu. Tahan sampai hitungan ke­tiga, kemudian rileks. Ulangi tiga kali.
 
Pergelangan dan telapak tangan
-       kepalkan tangan, kemudian lepaskan, renggangkan jari-jari. Ta­han sampai hitungan ketiga
-       Dengan posisi duduk atau berdiri, jatuhkan lengan ke samping. Gerakkan perlahan-lahan lengan dan telapak tanganmu.
 
Tungkai kaki
-       Angkat tungkai bawah dari sikap duduk, dengan lutut sedikit membengkok. Putar pergelangan kaki perlahan.
-       Berdiri dan berjalan sebentar

D.    SARAN DARI DEPARTEMEN KESEHATAN RI
  • Pergunakan komputer secara sehat, benar dan nyaman :
  • Hal-hal yang harus diperhatikan :
  • Memanfaatkan kesepuluh jari.
  • Istirahatkan mata dengan melihat kejauhan setiap 15-20 menit.
  • Istirahat 5-10 menit tiap satu jam kerja.
  • Lakukan peregangan.
  • Sudut lampu 45º.
  • Hindari cahaya yang menyilaukan, cahaya datang harus dari belakang.
  • Sudut pandang 15º, jarak layar dengan mata 30 – 50 cm.
  • Kursi ergonomis (adjusted chair).
  • jarak meja dengan paha 20 cm
  • Senam waktu istirahat.



E.     REKOMENDASI
  • Perlu membuat leaflet/poster yang berhubungan dengan penggunaan kom­puter disetiap unit kerja.
  • Mengusulkan pada Pusat Promosi Kesehatan untuk membuat poster/leaflet.
  • Penggunaan komputer yang bebas radiasi (Liquor Crystal Display).



DAFTAR RUJUKAN

OSHA, US Department of Labor. 1997. Working Safely with Video Display Terminal

OSH, Department of Labor. 1998. Approved Code of Practise of Visual Display Units In the Place of Work. Wellington

Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perkantoran. Depkes RI

Wardhana, W.A. dkk. 1997. Aspek Keselamatan Kerja pada Pemakaian Komputer. Majalah Elektro Indonesia

Workers Compensation Board. 2001. How to Make Your Computer Workstation Fit You. Vancouver


Tidak ada komentar:

Posting Komentar